Sunday, 9 June 2013

Kisah Inspirasi

[ Memilih Calon Pendamping Hidup ]

"Pilihan Sang Ibu"

Suatu Hari.. Seorang anak gadis bertanya kepada ibunya :
Gadis : "Ibu, ajarkan anakmu ini untuk memilih pasangan hidup?"

Si ibu tersenyum, dan dengan bijak menjawab,

Anakku ,
Jangan kau menikahi seorang lelaki hanya Karena ketampanannya, kelak akan kecewa, Karena ia pasti akan tua.

Nak, jangan pula memilihnya hanya dia dikagumi banyak wanita, Karena kau belum tahu apa kekurangannya.

Tidak pula Karena nasabnya. karena nasab tidak menjamin kemuliaan dirinya.”

“Nak, pilihlah si dia Karena akhlaknya yang mulia.
Pilihlah dia Karena imannya.

Gadis : “Bu, bagaimana ingin tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu dia tampan, terkenal?” Tanya sang anak lagi.

“Nak, ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasakan. Kaya ada pada hati yang Qonaah.

Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan-Nya.”

Perbaikilah akhlakmu, perbaharuilah niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu…

Lalu jika hari itu tiba, Terimalah pemuda yang berani melamarmu.
Setidak-tidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan menggodamu.

Namun Karena keinginannya menjagai kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih,

ingatlah, jika kau alihkan selai dari itu yang bersifat sementara, maka kamu pasti akan kecewa.

Kerana boleh jadi itu hanya topeng darinya.”

“Istikharahlah..

Dan.. Jika pilihanmu mantap padanya…

Menikahlah nak, Karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah,, kau akan rasakan kebahagiaan jika sudah menikah...

Rasailah cinta bersamanya…
Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia…

Kekurangannya akan menjadi bibit-bibit cinta di antara kalian..
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi…
Saling memperbaiki akhlak..
Semangati langkahnya,
kukuhkan semangat juangnya.
Harungi bahtera rumah tangga dengan senyum ceria.

Kelak didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia..

Lahirkan keturunan yang kuat tauhid nya, mulia akhlaknya, kukuh azamnya.

Dan…
Kelak, ibumu ini akan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati.

Pesan moral cerita ini
#Subhanallah, sungguh mulia hati seorang ibu.. ibu memang ingin anaknya mendapatkan yg terbaik..

=========================

[ PENYESALAN SEORANG ANAK TERHADAP IBUNYA ]

Pada suatu hari, Seorang Anak berkata pada ibunya : “ Ibu, aku malu sama teman-temanku, mereka memiliki ibu yang sempurna secara fisik dan mereka bangga terhadap ibu mereka, tapi aku bu, mengapa aku memiliki ibu yang buta.
Andai saja aku tau, aku dilahirkan oleh seorang ibu yang buta, maka aku lebih memilih untuk tidak dilahirkan”

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anaknya, sang ibu berkata : “Nak, ibu memang buta, tetapi walaupun kamu malu dengan keadaan fisik yang ibu miliki, ibu tetap sayang padamu nak.."
Anak menjawab : “ Bu, semua teman-temanku selalu menghinaku, bahkan tidak ada satu perempuan pun yang suka padaku karena melihat fisik ibu yang tidak sempurna.
Mereka takut jika kelak menikah denganku anak kami juga akan cacat, buta seperti ibu ”.

Mendengar perkataan anaknya, Sang ibu begitu terpukul dan menangis, namun demikian Sang Ibu tetap sayang pada anaknya. tak henti-hentinya ibu itu berdo’a untuk anaknya.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, akhirnya Si Anak menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik.
Betapa bangganya hati Sang ibu mendengar anaknya akan diwisuda dan menjadi seorang Insinyur, tak sia-sia pengorbanannya selama ini dengan berjualan di pasar untuk menyekolahkan Si Anak, tak kenal lelah Sang ibu bekerja walaupun dalam keadaan matanya yang buta.

Sampailah saat yang ditunggu-tunggu, saat Anaknya dan yang lainnya akan diwisuda. Teman-teman berserta orang tuanya dan keluarga berkumpul menantikan acara dimulai, tetapi Sang ibu sama sekali tidak diajak Anaknya untuk menghadiri wisuda tersebut.

Akhirnya Sang ibu datang sendiri keacara tersebut, sesampainya ditempat Anaknya akan diwisuda, betapa bahagianya hati sang ibu mendengar nama anaknya dipanggil kedepan dengan nilai terbaik.

Namun si Anak sangat malu terhadap teman-teman dan kekasihnya ketika mengetahui ibunya juga hadir di acara wisuda itu, acara yang seharusnya menurut si Anak membuatnya bahagia.

Pada saat itu, sang ibu mendekati Si anak sambil meraba-raba wajah anaknya, lalu kekasih Si anak bertanya pada: “ Siapa perempuan buta itu ?"
si Anak tidak menjawab dan hanya diam membisu.
Akhirnya sang ibu berkata bahwa dia adalah ibunya.

mendengar ibunya berkata demikian, Si Anak akhirnya pulang sebelum acara selesai dan meninggalkan ibunya sendirian.
Setelah acara selesai akhirnya sang ibu juga pulang kerumah tanpa anaknya.

Namun siapa yang tau kapan ajal akan tiba, ketika hendak menyebrang jalan sang ibu meninggal dunia.
Betapa terkejutnya sh Anak ketika pihak rumah sakit mengabarkan bahwa beberapa menit yang lalu ibunya telah meninggal akibat kecelakaan. Dan petugas kepolisian memberikan tas yang dibawa ibunya pada saat menghadiri wisuda, si Anak hanya diam duduk menunggu ibunya yang masih dibersihkan dari sisa-sisa darah yang masih menempel di tubunya.

Pada saat menunggu jenazah ibunya, si Anak membuka tas kesayangan ibunya yang lusuh dan kumal itu. Disana terdapat foto Sang ibu ketika mengandungnya, dan betapa terkejutnya Si Anak ketika membaca sepucuk surat yang begitu lusuh yang terdapat didalam tas ibunya.
Si Anak membaca surat tersebut, dan didalam surat itu tertulis :
“ Banjarmasin, 12 Oktober 1984, Anakku yang sangat kucintai, bayi mungilku yang sangat kusayangi, betapa kau sangat berharga dihati ibu nak.
Walaupun kau buta dari lahir tetapi ibu sangat menyayangimu, kaulah anugrah terindah yang ibu miliki.
Nak, ini adalah surat terakhir yang ibu tulis, karena besok ibu sudah tidak bisa lagi menuliskan kata-kata diatas kertas. Karena besok ibu akan mendonorkan kedua mata ibu untukmu nak, agar kelak kau dapat melihat dan menikmati indahnya dunia, anugrah yang diberikan Tuhan. Nak suatu saat jika ibu sudah tiada dan kau ingin melihat ibu, berkacalah nak, karena dimatamu ada ibu yang selalu menemanimu ”.

Airmata Si Anak pun mengalir deras, ia menyesal karena sudah terlambat bagi dirinya untuk membahagiakan ibunya.
Si Anak teringat dengan semua perbuatan yang ia lakukan terhadap ibunya, dia hanya duduk terdiam tersimpuh di depan kaki ibunya yang telah terbujur kaku.
Semua telah terjadi dan kini ibunya telah pergi untuk selama-lamanya.

Pesan Moral Cerita :
“Dalam hal ini mengajarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, tanpa mengharapkan balasan. Ibu selalu dengan ikhlas memberikan apapun yang dimilikinya termasuk jiwanya sendiri “

Buat Teman-teman yang sudah membaca cerita ini, Bahagiakanlah ibu mu selagi dia masih Hidup meskipun ada kekurangan dalam Hidupnya , jangan biar kan Ibu mu meneteskan air Mata karna Ulah mu..

Aku Sangat Mencintaimu, Aku Tak Mau Kehilangan Dirimu
Klik bagikan....

======================

|[ Aku Masih Perawan ]|

"Like Sebelum Membaca"

Cewek : “Aku masih perawan, nggak pernah ciuman, pegangan tangan, bercumbu, atau jalan-jalan berdua saja dengan bukan muhrimku, dan dengan laki-laki manapun…”

Cowok : glek….. “Masa sih…?”

Cewek : “Iya, AKU MASIH PERAWAN, JELAS….!!!!” aku masih perawan, utuh, murni 100 persen, tidak berkurang sedikitpun, aku tidak pernah “pacaran” seperti orang kebanyakan, aku lihat lelaki itu dari bagaimana pola pikir dikepalanya bukan “Pola Tangan dan Pola Matanya” melihatku.

Cowok : “Bodoh loe,”

Cewek : Biarin, aku lebih suka dibilang “Bodoh” sebab bodoh itu melindungiku dari melakukan hal-hal “pintar” tapi sebenarnya aku sendiri TIDAK TAHU.

Cowok : “Sekarang bukan zamannya neng,….”

Cewek : Ya, benar, sekarang memang bukan jamannya menyembunyikan atau mengatakan “tabu” kalau bicara soal keperawanan, jaman sekarang sudah terbuka, orang bisa bicara dari sudut mana saja, dengan cara berfikir apa saja tentang keperawanan. silahkan.. Tapi sorry, tapi tidak bagiku.

Cowok : “Pantesan, sekarang blom dapat pacar…”

Cewek : “Aku …..cari suami yang bisa dijadikan pacar, bukan pacar yang belum tentu jadi Suami“

Cowok : “Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend…”

Cewek : “ah ngga papalah, toh yang bilang aku Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend itu kan manusia, Tuhan ngga”

Cowok : “Sok Munafik…!!!!”

Cewek : “Kalau munafik itu orang yang ngga konsisten, ngomong ini tapi ngelakuin ini, tapi menjaga keperawanan itu kewajiban”

Cowok : “Sok Suci….!!!!”

Cewek : “Bukankah “Kesucian” seorang wanita memang harus dijaga, ada orang aneh bilang : “Kamu perempuan tuh memang
anak ayah dan ibumu, tapi sebenarnya kamu itu titipan suamimu pada mereka, jadi harus dijaga semuanya, jangan ada yang hilang. Dijaga sampai nanti dia siap membawamu pergi dari mereka dengan satu ikatan yang
suci dan diridhoi . Emangnya kamu mau kalau nanti dibilang Ayah dan Ibumu tidak becus menjaga titipannya”

Cowok : ......

Pesan : Jagalah Titipan Orang Tuamu Untuk Suamimu Kelak, Bukan Untuk Pacarmu Yang Sekarang!

No comments:

Post a Comment